Senin, 22 Agustus 2016

ERA BELAJAR ONLINE DENGAN edmodo

Sudah saatnya guru memananfaatkan tehnologi untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah ,karena tehnologi harus di ikuti bukan untuk dihindari.
Saat ini diseluruh sekolah tak mungkin lagi dihindari ,pasti setiap anak/ siswa mempunyai handphone (HP) dan sebagian besar sudah menggunakan media sosial baik Facebook ,telgram ,whatsap, dan lain sebagainya .Untuk itu guru harus menggunakan sarana ini untuk menyambut dan mengembangkan pemebelajaran.
Pembelajaran saat ini bisa menggunakan media sosial yang di desain hanya untuk guru dan siswa serta orang tua berinteraksi dalam pembelajaran yang saya kenal yaitu EDMODO

  1. KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN EDMODO
  • Edmodo bisa digunakan dimana saja ( bisa dengan HP ataupun Komputer / laptop
  • Bisa berinteraksi dengan guru , siswa dan orang tua selama 24 jam
  • mudah digunakan 
  • Guru bisa menyampaikan materi dalam bentuk file dokumen, vidio ,audio , powerpoint dan lain sebagainya
  • Bisa digunakan dalam penilaian siswa dengan berbagai bentuk /model soal

  1. KEMUDAHAN EDMODO
  •  bisa di akses dimana saja , kapan saja , siapa saja
  • Siswa bisa belajar setiap saat
  • Orang tua bisa ikut memantau perkembangan anaknya dari rumah/ dari jauh
  • Guru bisa melakukan analisa soal dan penilaian siswa dengan mudah
  • sekolah tak perlu lagi kertas untuk ujian dsb
  1. MANFAAT EDMODO
  • Mengatasi masalah jarak antara siswa ,guru dan Orang tua
  • memudahkan interaksi antar siswa dan guru serta orang tua 
  • mudah dipelajari
  1. CARA MENGGUNAKAN EDMODO
  • Jika Dengan HP ,bisa langsung download di APP Playstore kemudian buat akun ( sebagai siswa , Guru atau orang tua)
  • Jika Di Laptop bisa langsung di Google  dengan langsung membuat akunnya
  •  

Jika anda kesulitan menggunakan edmudo ,anda bisa belajar gratis dengan penulis .bisa setiap saat
Namun sayang tawaran saya ini hanya sedikit respon dari Guru guru di SMK N 1 Tulang Bawang Tengah saat saya tawarkan Workshop penggunaan edmudo tanggal 12  sd 29 Agustus 2016 karena dari sekian banyak guru hanya 12 orang yang mau belajar hal ini  , padahal respon siswanya luar biasa , anehhh ,

Sabtu, 16 Juli 2016

GURU PEMBELAJAR

Memang jika di rasa seorang guru jarang sekali belajar, apalagi jika guru itu merasa sudah terbiasa dengan pekerjaannya mengajar setiap hari. Namun ternyata dengan perkembangan ilmu dan juga perkembangan tekhnologi yang sangat cepat saat ini ,tak mungkin lagi seorang guru hanya terdiam dan hanya belajar saat di minta /ditugaskan pemerintah untuk mengikuti diklat dan penataran , namun guru harus senantiasa mau dan berusaha terus belajar dengan mencari dan mengasah dirinya secara terus menerus dari berbagai sumber dan berbagai cara.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengajak para guru Indonesia untuk sama-sama menunjukkan pada bangsa. Para guru Indonesia, kata dia, harus menampilkan bahwa guru Indonesia itu pembelajar. beliau  ingin mengajak Ibu dan Bapak Guru untuk sama-sama menunjukkan pada bangsa tercinta ini bahwa guru Indonesia adalah guru pembelajar,” ujar Anies
Anies juga menilai, guru selalu hadir mengirimkan pesan harapan terhadap generasi bangsa ini. Guru juga akan semakin menjadi teladan tepat karena ketangguhan, optimisme dan keceriaannya. Dia mengajak seluruh guru untuk meneguhkan ikhtiarnya untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
Menurut Anies, pengembangan diri guru dan nasihat akan terus belajar bukanlah untuk pemerintah semata. Ini juga bukan untuk kepala sekolah maupun dinas pendidikan juga. Namun hal ini semua untuk setiap pendidikan yang merupakan para pembelajar.
ini baru juga penulis sadari , karena penulis merasa terlalu tertinggal ilmu dan pengalaman ketika sudah berkumpul dengan guru guru muda setanah air, namun dengan semangat pantang menyerah dengan bertanya kesini kesana akirnya penulis  bergabunglah dengan organisasi Ikatan guru indonesia.
dan ternyata dengan melalui Ikatan Guru indonesia saya merasa kekurangan waktu untuk belajar karena di dalamnya banyak sekali guru guru hebat yang rela berbagi ilmunya tanpa pamrih ,dan sesuai semboyannya "belajar dan berbagi " , setiap hari ada saja kegiatan diklat yang diselenggarakan dan tumbuh berganti secara terus menerus.
saya mungkin baru bergabung IGi selama satu bulan ,namun sudah banyak ilmu yang bisa saya serap baik secara on line maupun sekedar belajar modul mandiri antara lain
  1. ikut Sagusanov ( satu guru satu inovasi ) ,disini dipelajari bagimana membuat media pembelajaran berbasis android ,sehingga guru bisa membuat materi belajar/ buku/modul yang bisa di upload di playstore dan bisa di buka di HP android semua orang , sehingga anak didiknya bisa mengambil sisi positif penggunaan HP android untuk belajar materi kita.
  2. ikut Kelas Maya Batch 4  seamolec
  3. Ikut PKB 3 in 1 p4TK matematika
  4. Ikut Diklat LateX
  5. Ikut belajar Inkscafe  pembuatan kartu 
  6. dan sekarang siap mengikuti program guru pembelajar ..... 
semoga guru indonesia terpancing untuk terus belajar ......

Senin, 08 Februari 2016

HASIL UKG 2015

7 Provinsi Raih Nilai Terbaik Uji Kompetensi Guru 2015

Senin, 04 Januari 2016
Cetak PDF
Jakarta, Kemendikbud -- Sebanyak tujuh provinsi mendapat nilai terbaik dalam penyelenggaraan uji kompetensi guru (UKG) tahun 2015. Nilai yang diraih tersebut merupakan nilai yang mencapai standar kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan secara nasional, yaitu rata-rata 55. Tujuh provinsi tersebut adalah DI Yogyakarta (62,58), Jawa Tengah (59,10), DKI Jakarta (58,44), Jawa Timur (56,73), Bali (56,13), Bangka Belitung (55,13), dan Jawa Barat (55,06).
Uji kompetensi guru (UKG) tahun 2015 menguji kompetensi guru untuk dua bidang yaitu pedagogik dan profesional. Rata-rata nasional hasil UKG 2015 untuk kedua bidang kompetensi itu adalah 53,02. Selain tujuh provinsi di atas yang mendapatkan nilai sesuai standar kompetensi minimum (SKM), ada tiga provinsi yang mendapatkan nilai di atas rata-rata nasional, yaitu Kepulauan Riau (54,72), Sumatera Barat (54,68), dan Kalimantan Selatan (53,15).
 
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Sumarna Surapranata mengatakan, jika dirinci lagi untuk hasil UKG untuk kompetensi bidang pedagogik saja, rata-rata nasionalnya hanya 48,94, yakni berada di bawah standar kompetensi minimal (SKM), yaitu 55. Bahkan untuk bidang pedagogik ini, hanya ada satu provinsi yang nilainya di atas rata-rata nasional sekaligus mencapai SKM, yaitu DI Yogyakarta (56,91).
 
“Artinya apa? Pedagogik berarti cara mengajarnya yang kurang baik, cara mengajarnya harus diperhatikan,” ujar Pranata usai konferensi pers akhir tahun 2015 di Kantor Kemendikbud, Jakarta, (30/12/2015).
 
Pranata mengatakan, setelah nilai UKG dilihat secara nasional, nanti akan dilihat lagi secara rinci hasil UKG per kabupaten/kota, dan hasil UKG per individu (guru). “Ada pertanyaan, ini data hasilnya mau diapakan? Dengan data ini kita dapat potret untuk kita memperbaiki diri,” katanya.
 
Ia mencontohkan, ada guru yang mendapat nilai rata-rata 85. Namun meskipun nilai tersebut baik, setelah dianalisis hasilnya, guru tersebut memiliki kekurangan di beberapa kelompok kompetensi. “Dia ada kekurangan di tiga kelompok, yaitu kelompok kompetensi 1, kelompok kompetensi 4, dan kelompok kompetensi 6. Maka dia harus memperbaikinya,” tutur Pranata. Salah satu instrumen untuk meningkatkan kompetensi guru itu adalah dengan pelatihan dan pendidikan yang lebih terarah sesuai dengan hasil UKG.
 
 
 
Sumber: http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/01/7-provinsi-raih-nilai-terbaik-uji-kompetensi-guru-2015

Selasa, 26 Januari 2016

Jumat, 15 Januari 2016

SNPTN 2016

Lihat Tweet @kemristekdikti: https://twitter.com/kemristekdikti/status/687844537503363072?s=09